Kalau kita berbicara tentang zat radioaktif, tentu
kita langsung mengasosiasikannya dengan nuklir.Hal
ini dikarenakan berbagai bahan radioaktif yang kita kenal seperti
uranium dan plutonium, merupakan bahan baku nuklir dan berbahaya bagi manusia.
Radiasi dari bahan tersebut bisa berbahaya karena
sebabkan penyakit ringan hingga mematikan. Namun, berbagai barang yang ada di
sekitar kita, terutama makanan yang sering kita jumpai di pasar atau
supermarket, ternyata juga ada yang bisa memancarkan radiasi. Benar, banyak
sekali benda di sekitar kita yang mengandung zat radioaktif. Bahkan tanpa kita
sadari, semua makanan juga mengandung zat radioaktif semua makanan itu
mengandung karbon yang secara alami terdiri dari gabungan isotop. Meski
demikian, semua itu dengan kadar yang sama sekali tak berbahaya.
Apa saja? Mari kita
simak daftarnya.
Kotoran Kucing
Di samping berbagai kelucuan dan rasa menyenangkan yang
kita dapat ketika memelihara kucing, ternyata ada aspek radioaktif di dalamnya.
Tepatnya, ketika kucing rumahan buang air. Jika kamu berpikir ini soal
kotoran kucing, tunggu dulu. Karena sebenarnya kotoran kucing hanya jorok
saja, tetapi tak mengandung radioaktif. Namun salah satu jenis pasir
kucing yang paling umum digunakan karena menyerap kotoran dan urin kucing
dengan sempurna, yakni bentonit, ternyata mengandung uranium dan torium alami. Tak
berbahaya memang, akan tetapi berkat ribuan ton sampah kucing per
tahunnya, kotoran anjing dan juga kucing merupakan salah satu penyumbang emisi
gas yang cukup besar ke udara Bumi kita.
Pisang
Pisang adalah salah satu dari beberapa tanaman yang
ternyata memproduksi radiasi dengan kuantitas sangat kecil. Salah satu tumbuhan
lain yang menghasilkan radiasi serupa adalah kacang Brazil. Bedanya, jika
kacang Brazil adalah hasil dari pohon yang menyerap radiasi tanah, pisang
mendapatkan radiasi ini dari gen mereka.
Rokok
Tak perlu diragukan lagi soal betapa berbahayanya rokok.
Namun, hal ini diperburuk pula dengan fakta bahwa rokok mengandung bahan
radioaktif. Berbagai materi radioaktif ini muncul di daun tembakau ketika
proses produksi rokok, dan dilepaskan ke udara bebas ketika rokok dinyalakan
dan asapnya dihirup dan dilepas ke udara. Berbagai bahan radioaktif ini adalah
polonium-210 serta timbal-210. Khusus polonium-210, ini adalah isotop radioaktif
yang terkenal karena jadi salah satu bahan racun yan digunakan untuk membunuh
agen rahasia Rusia, Alexander Litvinenko. Meski demikian, kandungan radioaktif
ini tak signifikan jika dibandingkan dengan racun rokok lainnya. Namun, bahan
kimia ini dapat terakumulasi secara signifikan di organ perokok menengah atau
berat dan mempermudah perkembangan kanker.
Kover Majalah Mengkilap
Sebagian besar majalah memilih
bagian covernya dicetak di kertas mengkilap. Alasan yang masuk akal karena
kertas mengkilat jauh lebih menarik ketimbang yang biasa saja. Namun, senada
dengan apa yang terjadi di daftar sebelumnya, kertas tersebut mengandung bahan
radioaktif. Hal ini dikarenakan untuk membuat kertas menjadi 'glossy,' sebuah kertas haruslah dilapisi oleh
kaolin yang merupakan sejenis tanah liat putih. Bahan ini mengandung unsur
radioaktif alami seperti uranium dan torium, sama dengan yang ada di pasir
kucing.
Selai Kacang
Orang Indonesia memang tak
seberapa suka roti dengan selai kacang untuk sarapan. Namun jika kamu
adalah salah satu yang memfavoritkannya, tentu kamu tak tahu kalo selai
gurih tersebut bahkan bisa memancarkan radiasi. Selai kacang dapat memancarkan
radiasi hingga 0.12 pCi/g. Radiasi itu dihasilkan oleh isotop radioaktif
potasium-40, radium-226, dan radium-228. Zat radioaktif ini tidak berbahaya
bagi tubuh dan biasanya akan berhenti memancarkan radiasi lemahnya kurang dari
10 tahun. Radium sendiri ditemukan oleh ilmuwan wanita terkenal Marie Curie dan
suaminya Pierre Curie di tahun 1898. Berkat penemuan itu, namanya juga dipakai
sebagai bagian satuan radiasi 'Curie' (Ci).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar, tolong sopan ya :')