Waktu Penguraian Benda-Benda
1. 1. Kertas
(2,5-5 Bulan)
Bahan pembuatan kertas merupakan selulosa yang berasal
dari kayu. Selulosa merupakan senyawa yang mudah dicerna oleh bakteri-bakteri
pengurai. Bakteri pengurai mampu mendegradasi selulosa menjadi gula yang lebih
sederhana dalam bentuk oligosakarida dan glukosa melalui enzim selulase yang
dihasilkan.
1. 2. Puntung
Rokok (10-12 tahun)
Puntung rokok terbuat dari kapas yang merupakan
serat-serat selulosa asetat yang merupakan salah satu bioplastik. Berbeda
dengan selulosa pada kertas, serat selulosa pada puntung rokok sudah
direaksikan dengan senyawa-senyawa kimia lainnya. Kandungan senyawa lain pada
selulosa akan menghambat kinerja bakteri pengurai sehingga waktu penguraiannya
akan menjadi lebih lama.
1. 3. Kulit
& Karet Olahan (25-40 Tahun)
Kulit dan karet merupakan bahan-bahan yang berasal
dari alam. Ketika diolah menjadi peralatan rumah tangga seperti jaket, sarung
tangan, dan karet gelang, bahan-bahan alam tersebut direaksikan dengan senyawa
kimia tambahan seperti pewarna bahan, penguat tekstur bahan, dan lainnya.
Senyawa kimia tambahan ini akan menghambat proses penguraian yang dilakukan
oleh bakteri pengurai.
1. 4. Plastik
(50-200 Tahun)
Struktur utama pada plastik adalah polimer hidrokarbon
yang sangatlah panjang. Oleh karena itu, bakteri-bakteri pengurai membutuhkan
waktu yang sangat lama untuk mengurainya. Parahnya lagi, bakteri pengurai tidak
dapat mengurai plastik sampai tingkat unsur penyusunnya melainkan hanya sampai
tingkat butir-butiran kecil yang kita kenal sebagai mikroplastik. Mikroplastik
ini nantinya akan menimbulkan permasalahan baru untuk lingkungan.
1. 5. Styrofoam
(tidak terurai)
Hampir sama dengan plastik, styrofoam tersusun atas
polimer hidrokarbon. Polimer pada styrofoam sendiri adalah polistirena.
Styrofoam tidak dapat terurai di dalam tanah karena ikatan polimernya cukup
kuat. Ketika styrofoam dibuang ke sumber air, ia akan terpecah menjadi
partikel-partikel yang sangat kecil dan akan mencemari sumber air tersebut.
Bisa saja ikan-ikan yang kita makan sudah tercemar oleh partikel-partikel kecil
styrofoam.
1. 6. Kaca
(tidak terurai)
Kaca terbuat dari senyawa anorganik berupa silika
dioksida (SiO2), natrium oksida (Na2O), dan kalium oksida (K2O).
Senyawa-senyawa tersebut tersusun membentuk kristal ion yang ikatan antar
atomnya sangatlah kuat. Umumnya bakteri pengurai di dalam tanah hanya dapat
menguraikan senyawa organik yang biasanya tersusun atas unsur C, O, dan H. Oleh
karena itu, mau sampai kapanpun kaca berada di dalam tanah ia tidak akan pernah
terurai.
Setelah
kalian melihat fakta-fakta tadi, apa kalian masih mau membuang sampah plastic sembarangan?
Atau makan menggunakan styrofoam? Memang kita tidak akan merasakan dampaknya
secara langsung Ketika kita menjaga lingkungan tapi anak cucu kitalah yang akan
merasakannya nanti. So bijaklah dalam menjalani kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar, tolong sopan ya :')